Aku
tahu tiap malam ayah keluar diam-diam. Biasanya ia selalu mengecek semua kamar
sebelum berangkat. Setiap mendengar langkah kakinya mendekat, aku buru-buru menggeliat
memeluk guling sambil pura-pura memejamkan mata. Setelah itu ayah akan pergi
entah kemana. Dari dalam kamar aku dapat mendengar suara pintu pagar dibuka
pelan-pelan dan ditutup kembali. Subuh ia akan pulang dengan pinggang berbalut
sarung, dan membangunkan anggota keluarga lainnya untuk sholat. Saat berjalan
untuk mengambil wudhu aku dapat mencium aroma alkohol dari mulutnya. Kemudian ayah
akan duduk di teras menyalakan sebatang kretek sambil baca Qur'an.